Mulai 1 Agustus 2013, Blog Keuangan PTA Gorontalo beralih ke Portal Keuangan PTA Gorontalo | Untuk mengunjungi portal baru kami klik di sini |
https://paisleycarrot.files.wordpress.com/2012/03/website_moved.jpg?w=601&h=429&h=429

Senin, 18 Juni 2012

PENYUSUTAN ASET TETAP DALAM APLIKASI SAKTI

Dalam Standar Akuntansi Keuangan dijelaskan bahwa penyusutan dapat dilakukan dengan berbagai metode yang dapat dikelompokkan menurut kriteria berikut:
1.   Berdasarkan waktu
a. Metode garis lurus (straight line method)
b. Metode pembebanan yang menurun
-  Metode jumlah angka tahun (sum of the years digit method)
-  Metode saldo menurun / saldo menurun ganda (declining / double declining balance method)
2.   Berdasarkan pengunaan
a.  Metode jam jasa (service hours method)
b.  Metode jumlah unit produksi (productive output method)
3.  Berdasarkan kriteria lainnya
a.  Metode berdasarkan jenis dan kelompok (grup and composite method)
b.  Metode anuitas (annuity method)
c.  Sistem persediaan (inventory systems)
Dalam Standar Akuntansi Pemerintah sesuai dalam Buletin Teknis Nomor 5 tentang akuntansi penyusutan, penyusutan didefinisikan sebagai penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset. Pencatatan penyusutan ini merupakan salah satu penanda pemberlakukan basis akrual dalam SAP. Penyesuaian nilai aset tetap dilakukan dengan berbagai metode sistematis sesuai dengan masa manfaatnya. Metode penyusutan yang digunakan harus dapat menggambarkan manfaat ekonomik atau kemungkinan jasa (service potensial) yang akan mengalir ke pemerintah. Nilai penyusutan untuk masing-masing periode diakui sebagai pengurang nilai tercatat aset tetap dan ekuitas. Metode penyusutan yang digunakan yaitu:
1.      Metode garis lurus (straight line method)
Metode garis lurus ini tepat digunakan apabila manfaat ekonomis yang diharapkan dari aktiva tetap tersebut setiap periode sama. Sehingga, apabila metode garis lurus ini menghasilkan beban penyusutan yang jumlahnya sama setiap periode, maka akan terjadi pembandingan yang tepat antara pendapatan dengan beban dalam laporan operasional. Karena manfaat ekonomis yang diharapkan dari aktiva tetap setiap periode sama ini akan menghasilkan pendapatan yang sama setiap periode. Alasan tambahan yang mendukung metode garis lurus ini adalah apabila biaya pemeliharaan setiap periode sama. Sehingga pembandingan yang tepat dapat dilakukan dengan membandingkan biaya penyusutan dan biaya pemeliharaan yang tetap periode dengan pendapatan yang juga sama setiap periodenya.
Penyusutan dengan menggunakan metode garis lurus dapat dirumuskan sebagai berikut:
Penyusutan Per Periode = Nilai Yang Dapat Disusutkan
                                                          Masa Manfaat
Contoh :
Aset Dibeli Pada Bulan Maret 2011
Nilai Aset 10,000,000
Umur Manfaat 5 Tahun (10 Semester)


Perhitungan Penyusutan Tahun 2011 Semester 1
Penyusutan    = 10.000.000 / 10
                       = 1.000.000
Secara Tabel Dapat Digambarkan
Tarif Penyusutan 0,100
Garis Lurus









B. Metode saldo menurun ganda (double declining balance method)
Metode jumlah menurun ini akan menghasilkan beban penyusutan yang menurun setiap periode. Metode ini beranggapan bahwa aktiva baru sangat besar peranannya dalam usaha mendapatkanmanfaat, peranan aktiva tersebut semakin lama semakin mengecil seiring dengan semakin tuanya aktiva tersebut.

Metode saldo menurun ganda dapat dirumuskan sebagai berikut:
Penyusutan Per Periode = (Nilai Yang Dapat Disusutkan – Akumulasi Penyusutan Periode ) X Tarif Penyusutan
                                                
Tarif Penyusutan =   ________1_______ X 100 % X 2
                                    Masa Manfaat
Contoh :
Aset Dibeli Pada Bulan Maret 2011

Nilai Aset 10,000,000

Umur Manfaat 5 Tahun (10 Semester)

Perhitungan Penyusutan Tahun 2011 Semester 1
Tarif Penyusutan = 1 / 10 X 2
                                = 0.2
Penyusutan = 0.2 X Nilai Disusutkan
                      = 0.2 X 10.000.000
                      = 2.000.000

Secara Tabel Dapat Digambarkan


      Tarif Penyusutan 0,200
0,200


      Saldo Menurun Ganda











C. Metode jumlah unit produksi (unit of production method)
Dalam metode ini umur kegunaan aktiva ditaksir dalam satuan jumlah unit hasil produksi. Beban penyusutan dihitung dengan dasar satuan hasil produksi, sehingga penyusutan tiap periode akan berfluktuasi sesuai dengan fluktuasi hasil produksi.
Metode jumlah unit produksi dapat dirumuskan sebagai berikut:
Penyusutan Per Periode = Produksi Periode Berjalan X Tarif Penyusutan
                                   Nilai Yang Dapat Disusutkan
Tarif Penyusutan =    ____________________________
                                      Perkiraan Total Output
Contoh :
 Aset Dibeli Maret 2011

Nilai Aset 10,000,000

 Asumsi Produksi 100,000 Unit
Tabel Pemakaian Yang Ada :











Perhitungan Penyusutan Tahun 2011 Semester 1
Penyusutan = (10.000/100.000) x 10.000.000
                    = 1.000.000
Secara Tabel Dapat Digambarkan










PERBANDINGAN TERHADAP KE-TIGA METODE PENYUSUTAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar