Mulai 1 Agustus 2013, Blog Keuangan PTA Gorontalo beralih ke Portal Keuangan PTA Gorontalo | Untuk mengunjungi portal baru kami klik di sini |
https://paisleycarrot.files.wordpress.com/2012/03/website_moved.jpg?w=601&h=429&h=429

Selasa, 25 Juni 2013

MAHKAMAH AGUNG RAIH OPINI WTP


Jakarta-Humas: Mahkamah Agung resmi meraih opini WTP (Wajar tanpa Pengecualian) dari BPK pada hari ini Senin, 24 Juni 2013 di auditorium BPK RI. Penyerahan opini ini secara resmi diterima oleh ketua Mahkamah Agung, Dr. HM Hatta Ali, SH., MH pada acara Penyampaian opini hasil pemeriksaan atas laporan keuangan lembaga-lembaga negara tahun 2012 kepada pimpinan lembaga negara.

"Yang membuat istimewa capaian WTP bagi Mahkamah Agung adalah karena Mahkamah Agung terdiri dari 1633 satker, dimana lembaga yang lain hanya terdiri dari paling banyak 70 sakter yaitu BPK. Yang lain, seperti DPR, MPR, MK, KY bahkan hanya satu satker." Kata ketua BPK, Hadi Poernomo dalam sambutannya yang disambut aplaus meriah dari para undangan.


Sedangkan ketua DPR, Marzuki Ali dalam sambuatnnya mengatakan bahwa "Capaian opini WTP tidak serta merta mengindikasikan bahwa lembaga tersebut terbebas dari penyimpangan penggunaan uang negara. Untuk itu saya mengimbau kepada saya dan kepada kepala tinggi negara lainnya untuk tetap menggunakan uang negara secara efektif dan efesien, tetap transparan dan tetap menjaga dan mempertahankan opini WTP ini"

Dengan WTP-nya MA, maka seluruh lembaga tinggi negara pada tahun ini sudah mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian semua. Untuk itu saya ucapkan selamat dan tetap lakukan yang terbaik untuk mempertahankan opini ini. Tutup Hadi Purnomo pada acara yang juga dihadiri oleh seluruh ketua Lembaga Tinggi Negara itu.

Mengenai pencapaian ini, mengutip hasil wawancara Sekretaris Mahkamah Agung dengan Koran Sindo yang ditayangkan pada hari Senin, 24 Juni 2013 mengatakan bahwa Mahkamah Agung telah melakukan perombakan fundamental mulai dari sisi perencanaan, pengelolaan keuangan, pengolahan aset, monitoring dan evaluasi. dan Kalau dilihat dari sejarah, menurut Nurhadi pencapaian WTP ini sungguh penting bagi MA dan jajaran di bawahnya. Bahkan dalam penilaian yang dilakukan oleh BPK, sempat diaudit berulang kali karena hampir tidak percaya dengan pencapaian yang sudah dilakukan MA. (Az/humas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar